Catchment Area dan Watersheds

Catchment Area dan Watersheds

Dalam pertambangan, dikenal istilah Mine Dewatering yang merupakan teknik mengontrol banjir/genangan air yang ada di tambang, dimana air yang masuk ke dalam tambang harus di keluarkan dengan menggunakan pompa hingga banjir/genangan mengering. Guna mendukung hal tersebut, dibutuhkan analisa Cathment Area untuk menentukan berapa banyak area terkena limpasan air dan berapa banyak debit air yang harus ditampung dan dikelola untuk menjaga penyaliran lokasi tambang.

Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat diartikan sebagai sebuah wilayah pada daratan yang secara alami dibatasi oleh pembatas topografi (punggungan bukit dan gunung serta morfologi lainnya), berfungsi untuk menerima, menampung, dan mengalirkan air hujan yang jatuh di atasnya melalui sebuah sungai utama menuju ke laut atau ke danau secara alami. Suatu DAS disusun oleh kesatuan sungai dan anak-anak sungai. DAS terdiri dari beberapa Sub-DAS yang merupakan bagian dari DAS yang menerima air hujan dan kemudian mengalirkannya melalui sungai-sungai kecil menuju ke sungai utama.

Dalam terminologi yang lain dalam bahasa Inggris pegertian DAS sering dipergunakan istilah “drainage area” atau “river basin” atau “catchment area” atau “watershed”. Adapun maaing-masing istilah tersebut bermakna:

  • Watershed dalam artian fisik dan diartikan sebagai sistem air;
  • Catchment Area dalam artian sebagai daerah tangkapan hujan;
  • Drainage basin dalam artian sebagai ledok pengatusan; dan
  • River basin dalam artian sebagai regime sungai.

Catchment area merupakan suatu areal atau daerah tangkapan hujan dimana batas wilayah tangkapannya ditentukan dari titik-titik elevasi tertinggi, sehingga akhirnya merupakan suatu polygon tertutup yang mana polanya disesuaikan dengan kondisi topografi dengan mengikuti kecendrungan arah gerak air. Air yang jatuh ke permukaan sebagian akan meresap ke dalam tanah (infiltrasi), Sebagian ditahan oleh tumbuhan (intersepsi), dan sebagian akan mengisi liku-liku permukaan bumi dan akan mengalir ke tempat yang lebih rendah.

Catchment area pada suatu wilayah pertambangan dapat ditentukan dengan menganalisa Digital Elevation Model (DEM) yang diperoleh melalui peta topografi dan peta kemajuan penambangan. PErhitungan cathment area ini selanjutnya menjadi dasar tim engineer dalam menentukan penyaliran tambang (mine drainage dan mine dewatering) yang dikombinasikan dengan data analisa curah hujan dan intensitas curah hujan rencana untuk rencana penampungan, pemompaan, dan pengendapan air limpasan di areal pertambangan.

Penulis: Dinda Pratiwi Dwi Putri

Referensi :

  • Notodiharjo, M., 1982. Pengelolaan Sumberdaya Air untuk Pengembangan Lingkungan Hidup.
  • Wirmanto., Kasim, T., dan Murad, M. S. 2017. Perencanaan Teknis Dan Anggaran Biaya Sistem Penyaliran Tambang Pada Tambang Terbuka Batu Andesit PT. Anshar Terang Crushindo Pangkalan Kabupaten 50 Kota Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Bina Tambang, Vol 4 No 1. ISSN: 2302-3333.

Daftar Sekarang

Daftar sekarang untuk pendidikan dan pelatihan terbaik, siap menjawab kebutuhan perusahaan tambang modern. Jadilah yang terdepan dalam menciptakan masa depan pertambangan Indonesia yang lebih baik!

WhatsApp