Kuliner Batu Bara Menggali Potensi Emas Hitam sebagai Superpangan Ternak
APA?
Para ilmuwan China telah mencapai terobosan dalam menghasilkan protein dari metanol yang berasal dari batu bara, memberikan solusi pakan ternak yang ekonomis. Dalam menghadapi peningkatan permintaan global akan pangan dan nutrisi hewan, China, sebagai pemimpin dalam produksi peternakan, sedang mencari alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada impor kedelai.
BAGAIMANA BISA?
Mari kita simak penjelasannyaa…
Metode inovatif ini melibatkan konversi metanol dari batu bara melalui gasifikasi, memanfaatkan cadangan batu bara global sebesar 1,07 triliun ton. Tim peneliti dari Institut Bioteknologi Industri Tianjin di Chinese Academy of Sciences memimpin upaya ini. Meskipun metanol memiliki toksisitas, mereka berhasil mengatasi masalah ini dengan memodifikasi gen ragi Pichia pastoris, mencapai efisiensi konversi metanol menjadi protein sebesar 92%.
Lalu bagaimana potensi penerapannya dari segi ekonomi dan industri?
Kelebihan ekonomis terletak pada tingginya tingkat konversi, dengan produksi protein yang tidak memerlukan lahan pertanian, dapat beroperasi sepanjang tahun, dan lebih efisien daripada metode tradisional. Produk protein mikroba ini, dengan kandungan protein 40-85%, menjadi pesaing kuat untuk menggantikan sumber protein standar seperti tepung ikan, kedelai, dan daging.
Sementara demonstrasi skala industri telah dimulai, perusahaan Amerika, KnipBio, telah memperoleh persetujuan untuk produknya, KnipBio Meal, yang setara dengan tepung ikan, menunjukkan potensi besar dalam transformasi produksi protein yang berkelanjutan.
Penulis: Lisa Larissa Nugraheni
Sumber:
https://bahasa.newsbytesapp.com/news/science/para-ilmuwan-mengonversi-batu-bara-menjadi-protein/story