Apa saja sih parameter untuk menentukan kualitas batubara? Sepenting apa mengetahui kualitas batubara???
Batubara merupakan salah satu bahan energi listrik terbesar di Indonesia. Selain itu, Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor batubara thermal terbesar di dunia. Oleh karena itu diperlukan penentuan kualitas batubara guna menentukan pemanfaatan batubara secara fungsi dan ekonomi. Lalu analisis apa saja yang harus di lakukan ???
Kamu Calon Quality Control Industri Batubara??? Wajib simak dan pelajari Materi Berikut ini
- Analisis Proximate (Proximate Analysis)
Batubara dapat dibagi menjadi 4 substansi dalam proksimat yaitu Total Moisture (TM), Fixed Carbon (FC), Volatile Matter (VM), dan kadar abu (Ash content). Proksimat merupakan analisis dengan menentukan prosentase kadar dari substansi batubara. Dengan demikian dapat diketahui peringkat (rank) batubara
- Nilai Kalori (Calorivic Value)
Nilai Kalori (calorivic Value) adalah nilai energi yang dapat dihasilkan dari proses pembakaran Batubara. Nilai Kalori berkaitan dengan peringkat (kualitas) batubara. Semakin tinggi nilai kalori batubara, maka peringkat (rank) batubara juga semakin tinggi pula. Batubara dengan nilai kalori tinggi akan mudah dibakar sehingga menghasilkan energi yang lebih maksimal pula
- Kandungan Sulfur (Total Sulfur)
Kandungan sulfur dalam batubara sangat bervariasi dan pada umumnya bersifat heterogeny sekalipun dalam satu lapisan (seam) batubara yang sama. Sulfur dalam batubara tidak diinginkan, karena dapat menyebabkan slagging atau kualitas produk besi baja, selain itu berpengaruh terhadap lingkungan karena dapat menyebabkan hujan asam. Sulfur dalam batubara dibagi menjadi 2 yaitu : Sulfur Organik (H2S), dan Sulfur Non Organik (SO4)
- Analisis Ultimat (Ultimate Analysis)
Pada analisis ultimate ini membagi elemen unsur dalam batubara menjadi unsur sebagai berikut : C, H, O, N, dan S. Ultimate analysis digunakan sebagai parameter penentu peringkat (rank) batubara dan evaluasi kualitas batubara. Sedangkan secara penggunaan, kandungan ultimat digunakan sebagai perhitungan stoikiometri udara yang diperlukan untuk membakar batubara secara maksimal.
