Rain & Slippery Di Pertambangan
Musuh utama tambang ya cuma satu, hujan. Karena setiap terjadinya hujan, kegiatan operasional tambang wajib berhenti kecuali karyawan yang bekerja di main office. Engineer & Operation pun perlu waswas, jangan sampai hujan membuat tambang kita tenggelam apalagi terjadinya longsor.
Apa itu rain & slippery? Dan Apa saja yang harus dipersiapkan untuk menghadapinya?
Rain & Slippery
Rain atau hujan merupakan waktu standby dikarenakan event hujan, kegiatan operasional tambang otomatis terhenti selama hujan hingga hujannya reda. Slippery atau “jalan licin” adalah kondisi basah atau waktu yang hilang setelah hujan sampai alat gali muat & angkut beroperasional kembali.
Apa saja yang harus dipersiapkan untuk mengatasi kendala rain & slippery?
- Support Equipments
Alat-alat pendukung seperti grader, dozer, dan pompa sangat dibutuhkan untuk mengatasi rain & slippery ini.
- Grader dibutuhkan untuk melakukan scrap/pemerataan jalan agar jalan tidak licin sehingga dapat dilalui oleh alat tambang.
- Dozer dibutuhkan untuk merapihkan area front/loading point agar dump truck dapat leluasa melakukan manuvering.
- Pump dibutuhkan untuk melakukan pemompaan air yang ditampung di area sump/area terendah dari tambang.
- Sump
Sump merupakan area tangkapan air yang memiliki elevasi terendah di area tambang. Tujuannya sebagai penampung air hujan yang ada di area tambang dan nantinya akan dipompa ke luar. Design sump harus dipersiapkan sedemikian rupa oleh seorang mine plan engineer sehingga area sump mampu menampung seluruh volume air yang ada di tambang.
- Drainage
Drainage tambang sangat penting untuk dibentuk pada jalan tambang (haul road). Hal ini sangat memengaruhi durasi slippery setelah hujan. Apabila drainage tambang dibentuk dengan baik, durasi slippery dapat dipersingkat dan mempermudah pekerjaan grader dalam melakukan scrap jalan.
Seorang mine plan engineer sangat berperan pada hal ini agar akibat daripada hujan dapat ditanggulangi dengan baik.
Penulis: Rifky Anjar Fadhilah
